CIREBON, iNews.id - Di Kota Cirebon terjadi penambahan 46 kasus baru human immunodeficiency virus-acquired immunodeficiency syndrome (HIV-AIDS) pada 2021. Di antara para pengidap, tak sedikit yang menolak diobati.
Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Cirebon mencatat terjadi penurunan penambahan kasus baru setahun terakhir. Pada 2020 yang terjadi penambahan kasus baru sebanyak 216 pengidap. Sedangkan pada 2021 hanya 46 kasus baru.
"Kasus HIV/Aids di Kota Cirebon jika melihat tren beberapa tahun terakhir trennya mengalami penurunan. Pada tahun ini, tercatat ada penambahan 46 kasus baru," kata Sekertaris KPA Kota Cirebon Sri Maryati seusai penandatanganan kolaborasi pentahelix menuju ending HIV/AIDS tahun 2030, Kamis (28/10/2021).
Menurut Sri Maryati, pemeriksaan terhadap warga berisiko tinggi terpapar HIV/AIDS semakin digencarkan. Tantangan dalam upaya penanggulangan, selain masif di hulu dengan upaya preventif, KPA juga perlu banyak melakukan pendekatan terhadap pengidap.
Pasalnya, dari kasus aktif HIV/AIDS, ujar Sri, sekitar 80 orang di antaranya menolak untuk menjalani terapi dan pengobatan. Untuk mengantasi hal itu, perlu upaya advokasi lebih intensif. "Mereka sedang kita advokasi supaya mau berobat kembali," ujar Sri.
Sekretaris KPA Kota Cirebon menuturkan, untuk memaksimalkan upaya penanggulangan penyakit menular HIV/AIDS, KPA menegaskan kembali peran semua stake holder serta unsur terkait.
"Deklarasi kolaborasi pentahelix yang dilakukan untuk kembali mengikat komitmen semua unsur serta elemen masyarakat dalam upaya penanggulangan HIV/Aids, khususnya di Kota Cirebon," tutur Sekretaris KPA Kota Cirebon.
Sri mengatakan, penandatangan kolaborasi pentahelix menuju ending HIV/AIDS tahun 2030 ini bertujuan untuk mengikat komitmen semua unsur dalam penanggulangan HIV/AIDS di Kota Cirebon. "Ending AIDS di tahun 2030 harus disegerakan," ucap Sri.
Sri menyatakan, mulai saat ini 2021 menuju tahun 2030 bukanlah waktu lama. Sehingga bagaimana upaya-upaya penanggulangan bisa masif dilakukan secara maksimal, tentu dengan melibatkan komitmen semua pihak.
"Kita harus siap agar pada 2030 tidak ada lagi temuan (pengidap baru) dan yang meninggal karena HIV/AIDS," ujarnya.
Editor : Agus Warsudi
Artikel Terkait