Hengki Ingin KBB Segera Zona Hijau, Kerahkan Bus Vaksinasi Mobile Sasar Petani

BANDUNG BARAT, iNews.id - Bus vaksin mobile dikerahkan ke kawasan pertanian yang berada di Desa Cipada, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB) untuk melakukan vaksinasi Covid-19 kepada para petani. Upaya jemput bola ini dilakukan agar KBB segera berstatus zona hijau.

Pelaksana tugas (plt) Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan mengatakan, Pemkab Bandung Barat terus melakukan percepatan vaksinasi ke masyarakat dengan mendekatkan pelayanan. Tujuannya agar herd immunity atau kekebalan kelompok di masyarakat bisa segera terbentuk sehingga terhindar dari penularan Covid-19.

"Ini sebagai ikhtiar Pemda KBB untuk akselerasi vaksinasi dengan cara jemput bola ke para petani yang sedang bekerja di ladang," kata plt Bupati Bandung Barat, Kamis (19/8/2021).

Hengki menyatakan, dengan upaya proaktif mendatangi masyarakat akan lebih memudahkan pelayanan. Masyarakat yang belum divaksin juga tidak akan terkendala harus menyiapkan waktu khusus. Mereka masih tetap bisa bekerja karena proses penyuntikan tidak membutuhkan waktu lama.

"Kan terkadang masyarakat itu tidak banyak waktu karena harus bekerja, sulit daftar secara online, dan tak memiliki ongkos ke tempat layanan kesehatan. Makanya kami yang datang ke mereka untuk memutus kendala-kendala tersebut," ujarnya. 

Stok vaksin Covid-19 yang ada akan terus digunakan secara bertahap ke masyarakat. Termasuk tambahan 29.000 dosis vaksin yang baru datang juga akan langsung dipakai. Targetnya pada Desember 2021 vaksinasi bisa mencapai 70 persen dari total penduduk KBB atau sekitar 1,3 juta orang.

Dia berharap, dengan mempercepat vaksinasi Covid-19, pandemi cepat berakhir dan semua lini kehidupan kembali berjalan normal. Oleh karena itu, Pemkab Bandung Barat berupaya merealisasikan target tersebut agar KBB bisa masuk zona hijau atau bisa di Level 2 atau 1. 

"Jika kasus Covid-19 sudah melandai, KBB bisa di Level 2 atau 1, bahkan zona hijau. Dampaknya akan luar biasa. Seperti sekolah tatap muka bisa digelar. Kemudian tempat wisata juga boleh dibuka kembali. Sehingga, kehidupan ekonomi kembali pulih," tutur Hengki. 

Editor : Agus Warsudi

Baca Artikel Lainnya di Sini