Para prajurit Infanteri TNI AD mengikuti upacara peringatan HUT ke-74 Infanteri di Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat. (FOTO: Pendam Siliwangi)

Danpussenif TNI AD Letnan Jenderal TNI Arif Rahman dalam amanat tertulis yang dibacakan Kasdam III Siliwangi Brigjen TNI Widjanarko mengatakan, sejarah Hari Infanteri tidak terlepas dari keberhasilan perang gerilya di bawah komando Panglima Besar Jenderal Sudirman.

"Berdasarkan Keputusan Panglima Besar Jenderal Sudirman yang tertuang dalam Perintah Kilat No. 1/PB/D/48 tanggal 19 Desember 1948, perang gerilya dilaksanakan oleh angkatan perang yang didukung penuh rakyat di tiap-tiap kantong perlawanan (wehrkreise)," kata Kasdam Siliwangi.

Panglima Besar Jenderal Sudirman, ujar Brigjen TNI Widjanarko, memimpin para pejuang saat melawan Belanda. Dengan menggunakan senjata tradisional dan perlengkapan perang terbatas, para pejuang mampu mengatasi tentara Belanda yang memiliki senjata modern. 

Metode perlawanan yang diterapkan yaitu serbu dan lari (hit and run) berasal dari basis gerilya yang tidak mengenal waktu operasi. 

“Para pejuang melakukan penyerangan ke pos-pos yang dijaga Belanda atau saat konvoi. Taktik tersebut membuat Belanda bingung dan kewalahan karena mendapat serangan tiba-tiba," ujarnya.


Editor : Agus Warsudi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3 4
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network