Dia pun terpaksa mengurangi stok atau pembelian ke pemasok. Biasanya telur minta dikirim setiap hari, saat ini dua hari sekali.
Mengetahui harga telur terus naik, warga pun bingung dan harus mengurangi pembelian karena harganya mahal.
"Saya setiap hari mengonsumsi telur. Karena komoditas ini menjadi kebutuhan pokok, terutama buat anak. Terakhir beli Rp28.000, sekarang naik Rp5.000, terpaksa saya pun mengurangi pembelian disesuaikan dengan kemampuan," ujar Oky, pembeli.
Akibat harga terus naik, minat masyarakat terhadap telur terus berkurang. Penjual pun mengurangi stok pembelian akibat penjualan yang semakin menurun.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait