Kenaikan BBM disebut peneliti Indef tak lebih dari 5 persen. (Foto: Dok)
 

Kendati begitu, dia pun menyoroti harga keekonomian BBM produksi Pertamina yang dinilai terlalu tinggi. Dia membanding dengan harga keekonomian BBM negara lain yang bisa ditekan sekecil mungkin. 

"Kenapa harga keekonomian BBM di Indonesia ini sangat tinggi. Padahal ada  beberapa negara bisa rendah. Jadi apakah program BBM kita belum efisien atau kurang tepat sasaran. ini menjadi problem kita," tutur dia. 

Terkait survei yang menyimpulkan susbidi BBM masih dibutuhkan masyarakat, dia menilai subsidi penting bagi warga miskin. Namun jangan sampai tidak tepat sasaran dan melemahkan masyarakat. 


Editor : Asep Supiandi

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network