MAJALENGKA, iNews.id - Sejumlah permasalahan pendidikan masih dihadapi Pemda Majalengka. Setidaknya ada dua hal yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah setempat dalam dunia pendidikan hingga 2023 ini.
Bupati Majalengka Karna Sobahi mengatakan, dalam perjalanannya, dunia pendidikan akan selalu ada permasalahan.
"Pendidikan itu tidak akan pernah sepi dari persoalan-persoalan tuntutan, kebutuhan, tantangan termasuk masalah," kata Karna seusia upacara peringatan Hardiknas, Selasa (2/5/2023).
Dari sisi fisik, Karna menjelaskan hingga saat ini masih banyak ruang sekolah yang dinilai tidak layak pakai. Kondisi tersebut terjadi hampir untuk semua tahapan, dari mulai TK sampai SMP.
"Oleh karena itu, kami coba prioritas, mana dulu yang bisa diselesaikan secara bertahap, yang paling mudah diakses dan paling mudah disaksikan rakyat, yaitu gedung sekolah," kata dia.
"Makanya kami sekarang terpaksa merelokasikan anggaran kembali (APBD) dan kami akan memasukkan angka Rp35 miliar untuk merelokasi gedung SD tahun ini. Mungkin ada ribuan kelas, yang dari standar rusak kecil, sedang hingga berat," ujar dia.
Selain kondisi ruang belajar, lanjut Karna, permasalahan SDM juga menjadi tantangan tersendiri di dunia pendidikan. Hal itu seiring dengan banyaknya tenaga pengajar yang masuk masa pensiun.
"Jadi ada dua hal yang paling sering kali bermasalah, gedung sekolah dan guru. Alhamdulillah sekarang ada P3K," katanya.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait