Awal mula kemunculan dari ujaran kebencian di Facebook dipicu dari sebuah peristiwa yang diproduksi menjadi suatu berita. Berita yang diproduksi bisa saja benar atau bahkan bisa menjadi palsu (hoaks).
Berita tersebut kemudian dikomentari tokoh elit, pemengaruh (influencer), atau pendengung (buzzer) melalui status yang diunggah di akun media sosialnya. Unggahan tersebut kemudian direspons oleh pengikutnya. Komentar yang dihasilkan bisa berupa ujaran kebencian ataupun bukan.
“Begitu menyusun statusnya di ruang timeline, biasanya dimulailah produksi ujaran kebencian oleh para netizen,” ucap Prof Atwar.
Editor : Agus Warsudi
unpad Pakar Unpad Kampus unpad Guru Besar Unpad Unpad Bandung kasus ujaran kebencian kasus dugaan ujaran kebencian ujaran kebencian pilpres 2019
Artikel Terkait