“Jika saya perhatikan, komentar ini seolah-olah seperti obrolan yang secara langsung,” kata Prof Atwar Bajari dalam siaran pers website resmi Unpad.co.id.
Menariknya, kendati status yang diunggah kelompok tersebut bersifat netral, atau tidak ada tendensi yang mengarah ke isu tertentu, komentar yang bernada ujaran kebencian tetap dapat ditemukan.
“Terkadang akun-akun pro-pemerintah atau oposisi tidak selamanya melemparkan kritik, tetapi pada praktiknya tetap saja bisa menimbulkan serangan dalam bentuk kata-kata yang menyinggung dalam bentuk komentar netizen,” ujar Prof Atwar.
Sementara pada isu penanganan Covid-19, Prof Atwar memetakan 10 isu unggahan di Facebook. Pemetaan isu tersebut dilakukan terhadap akun pro-pemerintah dengan akun oposisi. Nyatanya, hampir setiap unggahan akan menimbulkan respons ujaran kebencian.
Editor : Agus Warsudi
unpad Pakar Unpad Kampus unpad Guru Besar Unpad Unpad Bandung kasus ujaran kebencian kasus dugaan ujaran kebencian ujaran kebencian pilpres 2019
Artikel Terkait