Gelombang Pasang Rusak Belasan Warung di Objek Wisata Pantai Eretan Indramayu

CIREBON, iNews.id - Gelombang pasang yang menyebabkan banjir rob merusak fasiltas dan warung di objek wisata Pantai Eretan, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Kamis (9/12/2021) pagi. Kondisi ini memaksa sejumlah pemilik warung menututup mereka.

Sementara, angin kencang dan gelombang pasang masih menerjang pesisir Pantai Eretan. Bencana alam ini telah terjadi lima hari terakhir. Pada Kamis pagi ini, gelombang pasang laut di Pantai Eretan berangsur normal. Warga melakukan pembersihan dan memperbaiki warung mereka yang rusak.

Banjir rob masih menggenangi sejumlah desa di Kecamatan Kandanghaur. Air laut mulai merendam permukiman warga sejak malam. "Banjir merendam semua tempat usaha di wisata Pantai Eretan. Akibat terendam gelombang pasang, warung rusak. Sejumlah tempat usaha terpaksa tutup," kata Adnan, pedagang di objek wisata Pantai Eretan. 

Wiwi, pedagang lain di objek wisata Pantai Eretan mengatakan, selama banjir rob terjadi, Pantai Eretan sepi pengunjung. Selain itu, pedagang juga khawatir banjir rob naik lebih tinggi. 

"Kami berharap Pemkab Indramayu memberikan bantuan dengan memasang pemecah ombak di sepanjang bibir pantai agar banjir rob tidak terus terjadi," kata Wiwi. 

Diberitakan sebelumnya, empat desa di Kecamatan Kandangharu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, terendam banjir rob, Sabtu (4/12/2021) sore. Ketinggian air banjir yang merendam permukiman sekitar 80 sentimeter (cm).

Akibat bencana ini, aktivitas warga terganggu dan menyebabkan kerugian materil tak sedikit. Pasalnya, banjir rob juga merendam sejumlah empang milik warga. Ikan-ikan di dalam empang pun kabur.

Camat Kandanghaur Iim Nurahim mengatakan, banjir rob terjadi akibat air laut pasang. Sedangkan air sungai pun tinggi setelah hujan deras mengguyur Kandanghaur dan sekitarnya.
 
"Tingginya air pasang laut dan luapan sungai mengakibatkan ribuan rumah di empat desa terendam. Aktivitas warga di empat desa itu terganggu," kata Camat Kandanghaur.

Editor : Agus Warsudi

Baca Artikel Lainnya di Sini