Pada 2022, terdapat 2.305 startup atau dua kali lipat lebih dari posisi ranking dua, yakni, Singapura dengan 989 perusahaan.
Selain secara kuantitas, data kualitatif dari Google, Temasek, dan Bain Company juga menunjukkan, 42 persen dari injeksi modal investor juga disalurkan ke perusahaan-perusahaan start up asal Indonesia.
Danrivanto menuturkan, kebutuhan masyarakat Indonesia pada start up meninggi atau bukan lagi tren atau prestise sosial sesaat. Interaksi masyarakat yang demikian tinggi pada produk digital telah menciptakan budaya hidup baru.
“Kalau konteksnya PT Telkom sebagai BUMN teknologi informasi komunikasi, saya pribadi menilai produk digital itu sudah harus terus dikembangkan. Posisi direksi terkaitnya jadi sangat strategis, harus menjadi bagian dari decision maker utama di perusahaan,” tutur Komisioner BRTI 2009-2019 tersebut.
Posisi strategis itu, kata Danrivanto Budhijanto, diperlukan karena Telkom sebagai perusahaan pelat merah, sedari dulu hingga sekarang tak sekadar dibebani menjadi mesin pencetak dividen bagi negara, tapi simultan juga menjadi motor pembangunan perubah di masyarakat.
Editor : Agus Warsudi
bisnis baru startup bisnis startup startup industri startup pendanaan startup startup ai startup lokal Wadah Startup startup transportasi tips bisnis startup
Artikel Terkait