Dedi Mulyadi mendatangi sopir truk pengangkut tanah yang tengah istirahat di sebuah warung. Dedi mengamuk karena tanah merah yang jatuh dari truk mengotori jalan. (Foto: ISTIMEWA)

Tak lupa Dedi pun menyampaikan keluhan warga terkait tanah yang berceceran di jalan. “Saya hanya ingin tahu apakah ada perjanjian kerja sama. Kemudian, nilai ekonominya apakah masuk ke kas PTPN atau tidak. Lalu kajian dari KLHK seperti apa,” tanya Dedi pada Yudi.

“Itu hanya lewat saja, tanahnya di luar area perkebunan. Saya tidak tahu kalau lewat perkebunan, saya tahunya lewat jalan desa. Sejauh ini belum ada izin penggunaan jalan. Saya kurang tahu juga siapa yang punya galian,” jawab Yudi.

Kang Dedi Mulyadi meminta agar pihak perkebunan segera melakukan pengecekan ke lokasi. Sebab jalan areal perkebunan menjadi rusak parah. “Bapak kan punya otoritas, kalau bapak takut tinggal bilang siapa yang backing. Sekarang itu tegakkan aturan sesuai prosedur,” ucap mantan Bupati Purwakarta dua periode ini.

Dedi berharap hal seperti ini tidak lagi terjadi di tengah masyarakat. Sebab meski bagi sebagian orang ceceran tanah sepele, namun bisa berakibat vatal, kecelakaan di jalan raya yang bisa merenggut nyawa.


Editor : Agus Warsudi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3 4 5
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network