Fosil dalam bentuk kaki gajah (elepha maximus) dan tengkorak banteng (bovidae) itu akan disimpan dalam tempat khusus berupa elatase. Kepastian lokasi penyimpanan permanen akan dibahas berbagai pihak mulai dari BPCB, tim peneliti, Disparbud, Indonesia Power, dan aparat kewilayahan.
"Idealnya fosil tersebut disimpan di museum daerah. Namun saat ini KBB belum punya museum karena keterbatasan anggaran," ujar Asep Diki.
Kepala Desa Saguling Lia Mutiara mendukung langkah tersebut sebagai upaya penyelamatan dan keamanan benda bersejarah. Apalagi sempat mendapat informasi, beberapa fosil di Sirtwo Island ada yang hilang baik oleh aktivitas manusia maupun alam.
Editor : Agus Warsudi
fosil fosil hewan fosil purba fosil tengkorak fosil hewan purbakala temuan fosil hewan purba hewan purbakala Waduk Saguling bandung barat
Artikel Terkait