Kendati begitu, Epul berharap akses putar balik di bagian bawah jembatan bisa diperbanyak. Salah satunya dari arah M Toha yang akan belok kanan menuju Leuwipanjang. Di sana terdekat rambu lalu lintas dilarang belok arah. "Agak kesulitan untuk putar balik. Rambunya tidak boleh putar balik, jadi kadang banyak yang melanggar," ujar Epul.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jakarta-Jawa Barat Wilan Oktavian mengatakan, pembangunan Flyover Kopo dimulai pada November 2020 hingga September 2022 dengan nilai kontrak Rp288,76 miliar yang dananya berasal dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
Seluruh proses pembangunan rampung minggu pertama September 2022. Untuk kemudian dilakukan serah terima sementara pekerjaan provisional hand over (PHO).
"Flyover ini memiliki panjang 1,3 km dan lebar 18 meter yang terdiri dari 4 lajur dan 2 jalur. Konstruksi flyover memiliki dua type gelagar type PCU Girder bentang 46 meter dan type PCI Girder bentang 43 meter dengan pondasi yang di gunakan type bore pile diameter 1.2 meter," kata Wilan.
Editor : Agus Warsudi
Artikel Terkait