Film berbahasa Sunda Now, Before & Then (Nana) akan diputar di Berlin International Film Festival. (Foto/Istimewa)

Menurut Kang Emil, pengakuan dunia terhadap karya anak bangsa tersebut patut diapresiasi mengingat isu kebhinekaan kini sedang menjadi sorotan. 

"Apalagi, dengan isu bahasa kebhinekaan yang jadi sorotan, prestasi ini sangat membanggakan. Ini menunjukan jangan malu berbahasa daerah, lestarikan bahasa daerah dengan cara baru melalui medium film, konten, dan sebagainya," ujar Kang Emil. 

"Terbukti, dengan kreativitas itu, dunia menghargai. Kalau dunia menghargai masa bangsa kita kurang menghargai. Jadi ini poinnya kebangkitan bahasa daerah di dunia internasional melalui masuknya film Nana di Berlin Internasional Film Festival," tuturnya.

Sementara itu, pelaksana tugas (plt) Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar Benny Bachtiar mengatakan, tradisi budaya bisa mendunia jika dikemas dengan konsep yang baik. "Kita bisa membuktikan bahwa tradisi budaya itu bisa mendunia. Ini sejarah bagi masyarakat Sunda," kata plt Kadisparbud Jabar. 


Editor : Agus Warsudi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network