Selain itu, ada juga penampilan musik gamelan. Berbeda dengan gamelan lain, gamelan yang digunakan pada festival itu yakni gamelan batu, yang diberi nama Gamelan suara Watu.
Tasono D Mardiana menyatakan, dalam festival, masyarakat Desa Padahenteun membawa dua batu berjalan diiringi musik dari Desa Padahenteun ke Situ Seseupan, membaca doa, pementasan musik, dan menampilkan aneka ragam sajian makanan hasil bumi, dan olahan kreasi ibu-ibu PKK.
Hajat kawin batu dan guar bumi tahun ini bertema "Padahanteun Sampar Samak Ngaguar Situ Seseupan". Maknanya, batu yang dikawinkan itu dipercaya masyarakat Desa Padahanteun dapat menggabungkan hubungan atau tali persaudaraan yang sempat terpecah.
Wabup Majalengka mengapresiasi kegiatan pelestarian kebudayaan kawin batu yang berkolaborasi dengan acara adat guar bumi masyarakat Padahanten bekerja sama dengan Padepokan Kirik Nguyuh.
Editor : Agus Warsudi
festival festival adat budaya Festival Kawin Batu budaya budaya daerah Festival seni budaya apresiasi seni budaya Pagelaran Seni budaya seni budaya Kabupaten Majalengka
Artikel Terkait