Kapolres pun membeberkan apa yang sebenarnya terjadi di Minggu pagi berdarah itu. “Pada awalnya, saudara H yang merupakan calo angkot jurusan Cilawu, mendatangi saudara P. P ini adalah koordinator pasar tumpah di lokasi itu,” ujarnya,
Setelah menemui P, Hermawan menyampaikan beberapa hal. “Dia meminta uang rokok, selain itu bahwa dia sudah lama ada di sana sebagai calo. Menanyakan kepada P selaku koordinator pasar tumpah itu, kenapa tugas pemungutan iuran lapak tidak diserahkan kepada yang bersangkutan, melainkan pada orang lain yaitu MR,” ujarnya.
Tak berselang lama, M Ridwan mendatangi P dan Hermawan yang tengah terlibat pembicaraan. “Saat menanyakan ada apa ini, saudara H menyampaikan kepada saudara MR dalam bahasa sunda. Intinya H bilang diam kamu anak kecil tidak usah ikut campur. MR pun langsung pergi dan saudara H menuju tempatnya,” katanya.
Ketika Hermawan akan kembali ke tempatnya, dia sempat diadang oleh M Ridwan. Mereka berdua berpapasan kembali.
“Berdasarkan keterangan para pelaku dan saksi di TKP, keduanya ternyata sedang dalam pengaruh alkohol, miras. Di situ saudara MR sempat cekcok dan melakukan pemukulan kepada H, yang akhirnya saudara H mengeluarkan sebilah golok dan melakukan pembacokan kepada MR. Di situ jelas terlihat perkelahian satu lawan satu,” paparnya.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait