BANDUNG, iNews.id - Elektabilitas Ridwan Kamil di bursa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dinilai moncer dan paling stabil selama satu tahun terakhir ini. Bahkan, orang nomor satu di Jawa Barat itu sukses menyisihkan nama-nama tokoh partai politik (parpol) yang digadang-gadang bakal maju ke ajang Pilpres 2024 melalui sejumlah hasil survei.
Terakhir, hasil survei Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research menunjukkan bahwa elektabilitas Ridwan Kamil terus menanjak beriringan dengan Ganjar Pranowo yang identik dengan PDIP dan Prabowo Subianto dengan Gerindra.
Berdasarkan hasil survei tersebut, elektabilitas Ganjar mencapai 17,5 persen atau terpaut tipis dari Prabowo sebesar 17,1 persen. Posisi berikutnya ditempati oleh Ridwan Kamil dengan elektabilitas 13,8 persen.
"Ganjar, Prabowo, dan RK (Ridwan Kamil) menguasai posisi tiga besar calon presiden, sedangkan Puan dan Airlangga merayap di papan bawah,” kata peneliti indEX Research Hendri Kurniawan dalam siaran pers yang dikutip Sabtu (9/10/2021).
Dia menilai, dalam satu setengah tahun, elektabilitas Ganjar dan Ridwan Kamil cenderung bergerak naik. Sebaliknya, kata dia, tren Prabowo diprediksi akan menurun.
Survei Index Research dilakukan pada 21-30 September 2021 terhadap 1.200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Survei dilakukan melalui telepon kepada responden yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2018 dengan margin of error lebih kurang 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Sementara itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil telah menyatakan akan mengumumkan keputusan terkait partai politik (parpol) yang akan menjadi perahu politiknya pada pertengahan 2022 nanti.
"Saya masih istikharah terus terang, kalau lanjut gubernur periode kedua juga, mungkin posisinya sudah berpartai juga. Partai mana? mungkin di 2022 akan saya sampaikan, istikharah mana yang pas dulu," kata Kang Emil.
Seperti diketahui, Ridwan Kamil masuk ke bursa Pilwalkot Bandung dan Pilgub Jabar melalui jalur non-partai. Kendati begitu, dia mendapatkan sokongan dari sejumlah partai pengusung dan pendukung di dua pesta demokrasi tersebut.
Jelang Pilpres 2024, muncul berbagai survei yang memunculkan namanya sebagai salah satu kandidat calon presiden (capres). Meski begitu, sejumlah pengamat politik beropini jika langkah pria yang akrab disapa Kang Emil itu bakal berat bila melaju ke 2024 tanpa kendaraan parpol.
"Saya kan prinsipnya dalam politik prinsipnya harus menjaga hubungan baik ke semua pihak, jadi inget gak saya bertemu dengan Pak AHY, Pak Airlangga hampir semua ketua partai juga pernah silaturahmi. Kemarin PAN mengundang di Bali, minggu depan diundang PPP di Semarang. Intinya, saya menghormati undangan. Memang tak bisa dihindari ya kalau acara politik, partai politik, selalu ada pertanyaan yang mengarah ke 2024," kata Kang Emil.
Sebagai informasi tambahan, dalam survei Indikator periode 30 Juli-4 Agustus 2021 lalu, Ridwan Kamil pun tetap mampu bersaint, meski dikepung tokoh parpol.
Dalam hasil survei Indikator tersebut, sebanyak 27,8 persen responden memilih Prabowo Subianto sebagai calon presiden jika Pilpres digelar saat ini.
Adapun posisi kedua ditempati Ganjar Pranowo dengan angka keterpilihan 21,4 persen dan posisi ketiga Anies Baswedan dengan raihan suara 14,8 persen. Ridwan Kamil sendiri berada di posisi keempat dengan raihan suara 6,9 persen.
Di bawahnya, ada Sandiaga Uno dengan raihan suara 6,1 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 5,9 persen, dan Khofifah Indar Parawansa 3,2 persen.
Pengamat politik dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Firman Manan menilai, posisi Ridwan Kamil dinilainya paling stabil dibanding tokoh lain. Dia juga menilai, responden survei melihat konsistensi kepala daerah dalam penanggulangan COVID-19 selama ini.
"Saya pikir salah satu faktor utama karena kepala daerah terlihat apa yang dilakukan, apalagi ketika pandemi, maka publik melihat apa sih yang dilakukan," kata Firman.
Firman menyatakan, tanpa dukungan parpol sekalipun, Ridwan Kamil mampu bersaing dengan tokoh-tokoh parpol. Kondisi itulah yang menurutnya membuat posisi Ridwan Kamil stabil.
Dengan kenyataan itu pula, kata Firman, stabilitas elektabilitas Ridwan Kamil terbilang luar biasa mengingat tokoh-tokoh lain rata-rata berbasis partai politik.
Seperti Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, AHY, Sandiaga Uno, Puan Maharani, dan Airlangga Hartarto. "Cukup baik bisa bersaing dengan kompetitor yang kuat," ujarnya.
Editor : Agus Warsudi
Artikel Terkait