Ketua Peradi Karawang, Asep Agustian mendesak kasus dugaan skandal keuangan KONI Karawang diusut tuntas. (Foto: iNews.id/Nilakusuma)

KARAWANG, iNews.id - Polisi mulai memeriksa sejumlah pejabat eselon II yang menjadi pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia  (KONI) Kabupaten Karawang, mulai hari ini, Senin (9/10/2023). Pemeriksaan tersebut terkait dugaan skandal keuangan di lingkungan organisasi itu.

Ketua Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Karawang, Asep Agustian mendesak polisi mengusut tuntas dugaan skandal keuangan KONI yang nilainya mencapai miliaran rupiah. Bahkan disinyalir ada penyalahgunaan uang honor hingga proyek pengadaan KONI yang berlangsung sejak lama.

"Harus diusut tuntas karena uang yang diterima KONI Karawang untuk atlet sangat besar. Tapi kenyataannya setiap cabor (cabang olahraga) mengeluh karena tidak menerima uang untuk pembinaan. Kalau pun ada uang pembinaan tidak layak untuk melakukan pembinaan atlet. Saya mendapat informasi justru uang itu disalurkan untuk hal yang tidak sesuai dengan kebutuhan atlet. Jadi agar terang benderang saya minta polisi usut tuntas kasus yang ada di KONI," kata Asep Agustian, Senin (9/10).

Dia meminta agar polisi yang sedang menangani kasus KONI dapat mengungkap permasalahan yang terjadi dalam tubuh KONI. Pasalnya, para atlet melalui cabang olahraga masing-masing mengeluh karena keuangan KONI dinilai seret. Padahal anggaran dari Pemkab Karawang cukup besar untuk pembinaan atlet Karawang. 

"Jadi harus diungkap ke mana uang itu mengalir karena atletnya kok mengeluh soal anggaran," ujarnya.

Menurut Asep, salah satu yang dipersoalkan atlet yaitu masalah honor untuk pengurus KONI. Ada sejumlah pengurus KONI yang tidak pernah aktif di kepengurusan KONI namun menerima honor secara rutin setiap bulannya. 

"Ini juga perlu diusut tidak pernah aktif tapi kok dapat honor secara rutin. Tidak bekerja kok dapat honor, ini kan makan gaji buta namannya," katanya.

Asep Agustian juga menambahkan sinyalmen proyek pengadaan barang dan jasa yang dikerjakan pengurus KONI. Harusnya pengurus KONI tidak terlibat dalam proyek pengadaan di lingkungan KONI, namun yang terjadi ada proyek yang menggunakan perusahaan milik pengurus KONI. 

"Ini juga harus diusut siapa saja yang main proyek pengadaan di KONI biar tidak ada fitnah diantara kita," katanya.


Editor : Asep Supiandi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network