SUKABUMI, iNews.id - Petani cabai di Perkebunan Goalpara, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi mengaku khawatir dengan serangan hama patek dan hujan. Apalagi saat ini seluas 10 hektare tanaman cabai terancam gagal panen karena sudah terserang hama tersebut.
Selain itu, banyak tanaman cabai membusuk sebelum waktu panen. Bahkan tidak sedikit pula tanaman cabai yang mati akibat serangan penyakit patek dan guyuran hujan sejak tiga bulan terakhir.
Ketua Forum Kelompok Tani Sukabumi Utara, Dedi Suryadi mengatakan, serangan penyakit patek membuat tanaman cabai yang dikembangkan petani selama tiga bulan terakhir banyak yang membusuk dan mati.
"Iya, kalau untuk datanya kurang lebih ada sekitar 10 hektare lahan pertanian cabai yang diserang penyakit patek tersebut," ujar Dedi Suryadi kepada MNC Portal Indonesia, pada Selasa (26/7/2022).
Akibatnya, lanjut Dedi, hanya sedikit tanaman cabai yang dapat dipanen dan sebagian besar rusak akibat paten. Kondisi itu membuat petani merugi. Lantaran, biasa mengembangkan cabai lebih besar dari hasil panen yang didapatkan.
Terlebih lagi, menurutnya saat ini wilayah Sukabumi kerap diguyur hujan dengan intensitas tinggi. Padahal pada bulan saat ini sudah seharusnya memasuki musim kemarau. Kondisi cuaca seperti itu menjadi salah satu pemicu terjadinya serangan hama patek.
"Iya, ada beberapa komoditas tanaman yang membutuhkan cuaca panas. Salah satunya tanaman cabai. Jadi, saat curah hujan terlalu tinggi dapat menyebabkan tanah terlalu lembab. Sehingga berdampak terhadap kondisi tanaman terkena bakteri atau hama patek hingga sampai membusuk," ujar Dedi.
Kondisi musim hujan di Sukabumi merupakan masalah yang dihadapi petani setiap tahunnya. Sebab, hama tidak bisa dibendung karena berkembang biak secara cepat dan merusak tanaman cabai petani.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait