BANDUNG BARAT, iNews.id - Para petani sayuran di Desa Cipada, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB), mengeluhkan jalan rusak parah yang tak kunjung diperbaiki. Akibat infrastruktur tak memadai, panen sayuran para petani sulit mendapatkan pasar.
Mobilitas angkutan sayuran terhambat jalan rusak. Total sekitar 2 kilometer (km) jalan masih jalan berbatu dan sempit, sehingga mobil sulit melintas. Terutama saat ada kendaraan yang berpapasan. "Kondisi jalan yang masih rusak jadi hambatan untuk mengangkut hasil bumi dari wilayah kami," kata Kepala Desa Cipada Ujang Dahria, Minggu (17/7/2022).
Ujang Dahria menyatakan, sekitar 98 persen warga Desa Cipada, hidup dengan mengandalkan sektor pertanian. Hasil panen sayuran dijual ke berbagai pasar induk seperti ke Pasar Induk Caringin Bandung, Bekasi, Purwakarta, Tangerang, dan Jakarta.
Salah satu sayuran yang banyak ditanam warga dan sudah dikenal luas, ujar Ujang Dahria, adalah labu siam. Lokasi utama lahan pertanian sayuran berada di dua RW, yakni RW 4 dan 12. Dalam sehari, total labu siam yang bisa dihasilkan dari dua RW tersebut mencapai 20 ton. "Panjang jalan rusak sekitar 2 km. Pada 2020-2021, akan diperbaiki tapi terhambat Covid-19, jadi tertunda," ujar Ujang Dahria.
Editor : Agus Warsudi
harga sayuran sayuran Panen sayuran Petani sayur bandung barat kabupaten bandung barat pemda bandung barat pemkab bandung barat
Artikel Terkait