Warga SBG menyegel kantor pemasaran. (Foto: Istimewa)

Selain itu, tutur Ahmad, 22 unit rumah di RT 01/03 Perumahan SBG masuk zona merah dan harus tinggal di pengungsian. Warga telah melakukan antisipasi dengan memasang terpal di area longsor. 

Tujuannya agar air hujan tidak langsung ke tanah, namun dialirkan ke drainase. "Kami sangat khawatir terjadi longsor susulan. Namun tidak ada upaya antisipasi dari pengembang (SBG). Saat terjadi hujan besar, semua (warga) mengungsi," tutur Ahmad.

Manjemen SBG, kata dia, akan memberikan bantuan batu, semen, dan pasir untuk membangun drainase. Namun, bantuan itu ditolak warga karena harus mengungsi. Seharusnya pengembang yang mengerjakan pembangunan drainase dan TPT bukan warga.

Yang paling disesalkan warga, ucapnya, pengembang perumahan SBG tak pernah memberikan perhatian dan bantuan apapun terhadap warga korban bencana tanah longsor.

"Jika perusahaan SBG tidak memberikan perhatian atau solusi bagi warga terdampak longsor, segel di kantor pemasaran perusahaan tersebut tidak akan dilepas," ucapnya.


Editor : Agus Warsudi

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network