BANDUNG, iNews.id – Gerakan Masyarakat (GEMA) Kabupaten Bandung, Jawa Barat menggelar demonstrasi damai di depan gerbang Kompleks Pemkab Bandung, Soreang, Rabu (3/9/2025). Aksi ini tidak hanya menyuarakan keresahan terhadap situasi nasional, tetapi juga menyoroti berbagai persoalan lokal yang dirasakan masyarakat Kabupaten Bandung.
Pantauan di lokasi massa aksi tiba pukul 15.30 WIB sambil membawa spanduk bertuliskan, Tuna Empati Polisi dan DPR serta Climate Emergency. Mereka berorasi, aksi teatrikal tabur bunga, dan membakar ban sebagai simbol perlawanan terhadap ketidakadilan.
Koordinator aksi, Yogi Noviantara menyampaikan bahwa aksi ini digelar untuk mengenang para korban demonstrasi di berbagai daerah pada 28–31 Agustus 2025.
“Aksi ini adalah bentuk solidaritas terhadap kawan-kawan kita, Affan Kurniawan dan juga delapan orang lainnya yang menjadi korban. Kita hadir di sini supaya Kabupaten Bandung juga merasakan bahwa negara hari ini tidak baik-baik saja,” ucapnya.
Yogi juga menjelaskan, aksi tabur bunga merupakan simbol penolakan terhadap tindakan represif aparat. “Tabur bunga adalah bentuk solidaritas kita terhadap represif aparat hari ini. Sembilan orang itu adalah nyawa, manusia. Bukan batang kayu atau apapun yang tidak bernyawa,” ucapnya.
Dalam orasinya, massa menyoroti berbagai isu lokal seperti banjir rutin di Baleendah dan Bojongsoang, polemik proyek geotermal di Pangalengan, serta lambannya penyelesaian Perda penyelamatan wilayah Bandung Selatan.
“Perda penyelamatan wilayah selatan yang dulu dijanjikan sejak 2020 sampai hari ini belum selesai. Padahal masyarakat terus menghadapi bencana dan kerusakan lingkungan,” kata Yogi.
Dia juga menyoroti krisis iklim yang semakin terasa di Kabupaten Bandung. “Bandung yang dulu sejuk, sekarang panas dan gersang. Bahkan daerah wisata ikut terdampak. Ini bukti bahwa lingkungan hidup di Kabupaten Bandung juga tidak baik-baik saja,” ucapnya.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait