Dedi Mulyadi dalam dialog "Secercah Cahaya Kasus Vina Cirebon" secara virtual, Jumat (2/8/2024). (Foto: Ist)

“Maka, Aep yang bercerita tentang adanya anak-anak yang suka ngumpul di gang, kemudian nongkrong, kemudian disambungkan dengan kematian. Maka api dan api bertemu dan terbakar lah Cirebon dengan amarah itu,” ucapnya lagi.

Dedi pun mengatakan seluruh amarah itu terjadi karena ekonomi.

“Kenapa ekonomi? Mereka itu kenapa dihinakan. Mereka itu kenapa ditindas, mereka itu kenapa diperlakukan tidak adil tanpa bisa melakukan perlawanan hukum yang kuat karena mereka tak memiliki apa pun dalam hidup. Mereka tidak punya koneksi terhadap kekuasaan, mereka tidak punya koneksi terhadap advokasi yang mapan bahkan mereka tidak punya koneksi terhadap ekonomi yang membuat mereka terpuruk,” ujarnya.

“Seorang miskin ketika dia menghadapi masalah, jangankan untuk menyelesaikan masalah meninggalkan pekerjaan, kehilangan beras dalam satu hari itu, kehilangan pendapatan satu hari itu membuat dunia menjadi gulita dan akhirnya dia menyerah dengan keadaan. Ini akibat apa negara tidak hadir di tengah-tengah mereka,” ucapnya.


Editor : Donald Karouw

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network