Dalam konteks pengamanan, Danrem Surya Kencana menuturkan, TNI akan bekerja sama erat dengan Polri. Mereka akan mengevaluasi wilayah rawan dan aman. Seluruh kekuatan Kodim akan dikerahkan. Bahkan jika diperlukan, bantuan dari satuan lain akan didatangkan untuk memastikan kelancaran proses pemungutan suara di semua Tempat Pemungutan Suara (TPS).
"Kami akan berkolaborasi dengan Polri dalam pengamanan ini. Wilayah yang rawan akan mendapat perhatian khusus, dan kami akan memobilisasi semua kekuatan yang ada. Tidak hanya Kodim lokal, tapi juga mungkin melibatkan satuan lain yang dibutuhkan. Ini demi menjaga agar proses pemilihan berjalan lancar tanpa insiden yang tidak diinginkan," tutur Danrem Surya Kencana.
Terakhir, kata Brigjen Inf Anan Nurachman, menyinggung tentang peraturan yang sudah ada dalam undang-undang. Ia menegaskan bahwa pelanggaran oleh prajurit TNI akan diproses sesuai dengan aturan yang berlaku, tanpa pandang bulu.
"Kita tidak akan memilih-milih dalam menangani pelanggaran. Sudah ada undang-undang yang mengatur hal ini, dan kami akan memastikan semua pelanggaran akan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Batasannya sangat jelas, dan kami akan mengingatkan anggota kami tentang hal ini secara berkala," ucap Brigjen Inf Anan Nurakhman.
Editor : Agus Warsudi
jaga netralitas netralitas media jelang pemilu netralitas Komitmen netralitas netralitas polri netralitas tni netralitas tni - polri di pemilu 2024 pemilu 2024 Penundaan Pemilu 2024
Artikel Terkait