Selain mendapat bantuan dari berbagai pihak, ujar Aan, sapaan akrab Sulhan Syafii, untuk menutupi biaya pakan satwa yang mencapai Rp300 juta per bulan, Kebun Binatang Bandung juga terpaksa memotong setengah gaji karyawan untuk membeli pakan satwa.
Untuk pakan, Bandung Zoological Garden tak menyimpan persediaan. Yang dilakukan selama ini, mendatangkan pisang sepekan sekali. Kemudian rumput gajah empat hari sekali.
"Kebijakan ini dilakukan karena tidak ada pemasukan. Karena yang terutama kami selamatkan itu satwan. Sementara, sejak penutupan, belum ada sedikitpun bantuan dari pemerintah untuk menghidupi 800 ekor satwa di Kebun Binatang Bandung," ujar Aan.
Yang paling penting saat ini, tutur Humas Kebun Binatang Bandung adalah cadangan dana di kas. Jika penutupan tetap bulan berlangsung sampai satu bulan ke depan, kemungkinan pengelola kebun binatang akan menyerah karena tak memungkinkan lagi melakukan modivikasi pakan satwa.
Diberitakan sebelumnya, Pengelola Kebun Binatang Bandung terpaksa membuka donasi untuk pemenuhan kebutuhan pakan 850 satwa. Penutupan dari tanggal 1-14 Juli 2021 cukup memberatkan pengelola kebun binatang karena sama sekali tidak ada pemasukan.
Warga yang ingin memberikan sumbangan bisa datang langsung ke Kebun Binatang Bandung. "Bantuan pakan untuk satwa yang kami terima dari donatur bisa juga berupa daging sapi, daging ayam, buah-buahan, sayur-sayuran, dan pakan satwa lainnya," kata Marketing Communication Bandung Zoological Garden Sulhan Syafi'i dalam siaran pers pengelola kebun binatang, Kamis (1/7/2021).
Editor : Agus Warsudi
harimau sumatera kebun binatang kebun binatang bandung kota bandung dampak PPKM pelaksanaan ppkm PPKM perpanjangan PPKM ppkm level 4 Ppkm darurat
Artikel Terkait