Pecahlah perlawanan selama dua 8 dan 9 Mei 1832. Terjadi kerusuhan besar-besaran di Wanayasa dan Purwakarta. Para pekerja membakar gedung-gedung dan bangunan pemerintah, yang baru dibangun oleh VOC Belanda.
Mereka membumihanguskan gudang-gudang di Pelabuhan Cikao. Bupati Karawang Raden Adipati Suriawinata, meloloskan diri dari pendopo dan bersembunyi di loji Belanda di Kembangkuning.
Kepala pengurus perkebunan teh Wanayasa Sheper Leau, dipukuli dan dilempari batu oleh para pekerja perkebunan teh sampai tewas. Mayat Sheper Leau dibuang ke hutan. Saat ini, hutan tempat mayat Sheper Leau dibuang itu dikenal dengan sebutan Hutan Ciperlaw.
Lokasi tergeletaknya mayat Sheper Leau di Desa Cibeber, Kecamatan Kiarapedes diberi ciri dengan batu besar yang sampai sekarang dikenal dengan sebutan “Batu Tanceb”.
Setelah membunuh Sheper Leau, perlawanan para pekerja perkebunan teh semakin besar. Pertempuran tak seimbang antara pekerja perkebunan teh dengan pasukan VOC pecah di tanjakan Pasirpanjang.
Editor : Agus Warsudi
mandor perkebunan perkebunan Perkebunan teh VOC tentara VOC voc batavia Kabupaten Purwakarta purwakarta wisata purwakarta belanda
Artikel Terkait