Lokasi peneman mayat Imam Maksyur di bendungan Curuk Desa Karang Anyar, Kecamatan Klari, Karawang. (Foto: iNews.id/Nilakusuma)

KARAWANG, iNews.id - Duyeh (48) warga Desa Karang Anyar, Kecamatan Klari tidak menyangka akan menjadi saksi penemuan mayat Imam  Maksyur (25), korban penganiayaan oleh oknum Paspamres. Dia mengaku diperiksa petugas Polsek Klari untuk menjelaskan penemuan mayat yang menghebohkan itu. 

Selama 4 jam dia harus menjelaskan kepada polisi terkait penemuan mayat di Bendungan Curuk, Kampung Gunung Kuda.

Menurut Duyeh, dia bersama kawannya Neong (47) menemukan sesosok mayat yang tersangkut ilalang di bendungan Curuk. Semula dia mendapat informasi dari seorang anak yang melihat ada sesosok mayat di dekat bendungan tersebut. Kemudian dia bersama temannya itu langsung menuju lokasi yang disebutkan itu. 

"Saat saya lihat memang ada sesosok mayat dalam keadaan tengkurap di antara rumput ilalang di pinggir sungai. Saya langsung melaporkan temuan ini ke polisi. Kemudian polisi berdatangan ke lokasi untuk melihatnya," kata Doyeh.

Menurut Duyeh, saat itu dia sedang bekerja membersihkan rumput yang menjadi tugasnya setiap hari. Saat sedang mengoret rumput tiba-tiba ada seorang anak mengendarai sepeda motor berteriak jika didekat pintu bendungan ada sesosok mayat. 

"Ternyata informasi itu benar terus saya lapor polisi dahulu karena saya takut mau menarik mayat dari air ke pinggir," ujarnya.


Editor : Asep Supiandi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network