Unsur SAR yang terlibat antara lain, Basarnas Bandung, TNI/Polri, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), BMKG, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR), Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jabar, BPBD Jabar dan BPBD Sumedang, PMI Jabar, Dinkes Sumedang, Balam Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, potensi SAR Jawa Barat yang tergabung dalam Forum Koordinasi Potensi Pencarian dan Pertolongan (FKPPP).
"Pada Minggu (17/1/2021) tim SAR gabungan berhasil menemukan tiga korban pada pukul 10.34 WIB bernama Eneng Ida (45), pukul 10.47 WIB Dea Ayuni (23), dan pukul 12.01 WIB Neni. Sehingga total korban meninggal yang ditemukan 32 orang dan masih dalam pencarian 8 orang," ujar Deden.
Diberitakan sebelumnya, bencana tanah longsor terjadi di Dusun Bojong Kondang, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang pada Sabtu (9/1/2021) sekitar pukul 16.45 WIB.
Longsor susulan terjadi sekitar pukul 19.30 WIB yang menyebabkan lebih banyak korban tertimbun karena saat itu banyak warga dan tim SAR gabungan yang sedang melakukan evakuasi dan pendataan terhadap jumlah korban pada longsor pertama.
Peristiwa memilukan ini terjadi akibat hujan deras dengan durasi lama dan intensitas tinggi mengguyur Kabupaten Sumedang dan sekitarnya. Akibat tingginya curah hujan, tebing setinggi 20 meter di belakang permukiman warga runtuh.
Editor : Agus Warsudi
bencana longsor dampak longsor data korban longsor evakuasi longsor evakuasi korban longsor cimanggung Kabupaten Sumedang jawa barat basarnas bandung
Artikel Terkait