Sementara itu, Berdasarkan kesaksian korban, sebelum kecelakaan terjadi, laju kendaraan sangat kencang. "Saya kebangun jam 00.30 WIB. Saya lihat, (sopir) bawa mobilnya (bus) bener-bener kencang. Saya sedikit tidur. Pas mau tidur lagi, terasa banget jatuhnya (bus ke jurang). Badan kerasa ada air sampai setengah badan karena posisi saya ada dibelakang. terus cari keluarga yang yang bisa diselamatkan. keluar lewat kaca yang bolong dibantu warga," kata Erika Pratiwi, guru SDN Sayang.
Erika Pratiwi menyatakan, kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 01.00 WIB. Saat itu hampir semua penumpang tertidur. Suasana sangat gelap karena bus masuk ke dalam jurang dan sungai. "Kami rombongan sekolah mau wisata ke Pangandaran. Kami berangkat dari Jatinangor, kurang lebih 60 orang, terdiri dari keluarga besar guru saja," ujar Erika.
Selain guru, sejumlah anak-anak dari keluarga guru juga mengalami luka-luka. Saat ini, para korban luka masih menjalani perawatan di Puskesmas Rajapolah dan Jamanis. Sedangkan korban meninggal dunia dibawa ke kamar mayat RSUD dokter Soekardjo Kota Tasikmalaya.
Editor : Agus Warsudi
Kabid Humas Polda Jabar bus kecelakaan fakta kecelakaan maut kecelakaan maut bus masuk jurang kabupaten tasikmalaya polres tasikmalaya kota tasikmalaya wisata pangandaran
Artikel Terkait