Satu dari dua moge yang menabrak anak kembar di Pangandaran sampai tewas, terperosok ke parit. (FOTO: SYAMSUL MA"ARIF)

BANDUNG, iNews.id - Dua bocah kembar, Hasan dan Husen tewas mengenaskan setelah ditabrak Harley Davidson yang dikendarai oleh Agus Wandri (52) dan Angga Permana Putra (40). Peristiwa memilukan itu terjadi di Jalan Raya Banjar, tepatnya di Blok Kedung Palung, Tunggilis, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Sabtu (12/3/2022).

Diketahui, kedua pengendara moge itu sempat tertinggal rombongan konvoi Harley Davidson yang tengah touring menuju Pangandaran. Mereka tak mampu mengendalikan kuda besinya saat korban hendak menyebrang jalan. 

Menyikapi peristiwa tersebut, budayawan Sunda, musisi, dan juga pengguna moge, Budi Dalton mengakui bahwa konvoi moge yang terlalu panjang rawan menimbulkan kecelakaan. 

"Biasanya, tanpa sadar (kecepatan) 40 km/jam dan rombongan moge itu panjang. Kalau di depan 60 km/jam dan rombongan motor itu biasanya bisa dua kali lipat, semakin belakang semakin cepat," kata Budi saat dimintai tanggapannya, Selasa (15/3/2022). 

Kondisi tersebut, lanjut Budi, diperparah dengan ego pengendara moge. Pasalnya, saat mengendarai moge, biasanya akan muncul ego yang membuat adrenalin tak terkendali. Bahkan, tak jarang pengendara moge jadi arogan. 

"Ini kan bukan hal baru, sudah terjadi dan beberapa kali masukan serta diskusi sering dibuka, tetapi euforia masih muncul. Kami pemakai jalan, bayar pajak (juga) sama, harus saling menghargai," kata Budi. 

Oleh karenanya, Budi menyarankan agar kelompok moge membatasi jumlah peserta saat akan konvoi untuk mencegah pengendara moge lain tertinggal rombongan seperti kedua pengendara moge yang menabrak Hasan dan Husen. 

"Jadi konvoi kelompok kecil saja, 10 motor untuk menghindari hal tadi. Ya selain itu, harus hati-hati saja karena ini bukan kejadian yang pertama," katanya lagi. 

Disinggung soal kabar perdamaian antara pengendara moge dan keluarga korban yang didasari oleh pemberian santunan, Budi menilai, berapa pun besarnya nilai santunan, hal itu tak bisa menggantikan nyawa yang telah hilang. 

"Ini kaitannya dengan kemanusiaan, konteksnya gak ada harganya," katanya. 


Editor : Asep Supiandi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network