Meskipun gerakannya intoleran masih pasif, menurut Rycko, hal itu menjadi cambuk dan peringatan bagi BNPT. Ke depan akan lebih giat lagi menggelar sosialisasi ke kalangan pelajar SD, SMP, SMA dan universitas.
"Jangan sampai mereka kena tipu, dimanipulasi, bilang belajar agama ternyata belajar kekerasan untuk tujuan politik kekuasan, mau bentuk negara, bentuk ini, bentuk itu lah, jangan samapai mereka dipecah," ucapnya.
Selain itu, Rycko memaparkan, acara kali ini digagas untuk menyamakan persepsi terkait deradikalisasi. Terlebih penyamaan persepsi tersebut penting bagi napiter, mereka yang masih dalam masa penahanan maupun yang sudah menghirup udara bebas.
"Kita samakan presepsi kita, juga kembali meluruskan niat dan tekad untuk memeberikan yang terbaik pada generasi muda kita," ujarnya.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait