BANDUNG, iNews.id - Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Bandung menggelar workshop di objek wisata Taman Hutan Rakyat (Tahura) Dago Pakar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (30/9/2021). Kegiatan ini bertujuan untuk mewujudkan Kota Tanggap Ancaman Bahaya Narkoba (KOTAN) menuju Kota Bandung dan Indonesia Bersih dari Narkoba (Bersinar).
Workshop dihadiri 30 peserta dari unsur relawan, IBM, Karang Taruna, lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM), tokoh masyarakat, dan kader Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TPPKK) perwakilan dari 30 kelurahan di Kota Bandung.
Kepala BNN Provinsi Jawa Barat Brigjen Pol Benny Gunawan mengatakan, Indonesia sedang darurat narkoba. Narkoba adalah akar dari segala permasalahan tindak kriminal yang terjadi di Indonesia.
Untuk penanganan masalah kejahatan narkoba tersebut, kata Kepala BNNP Jabar, diperlukan aksi nyata dan masif. Pencegahan terhadap permasalahan narkoba perlu komitmen dan tanggung jawab bersama, melibatkan seluruh komponen bangsa.
"Program KOTAN ini diharapkan dapat mendorong seluruh sektor pembangunan di kabupaten dan kota yang berorientasi pada upaya mengantisipasi, mengadaptasi, dan memitigasi ancaman bahaya narkoba," kata Kepala BNNP Jabar saat membuka acara.
Brigjen Pol Benny Gunawan menyatakan, workshop ini dapat menjadi bekal pengetahuan para pegiat guna menyusun rencana aksi dukungan dari masyarakat dan tokoh yang merupakan bagian terpenting dalam upaya menciptakan lingkungan bersih dari narkoba.
Kepala BNN Kota Bandung AKBP Deni Yus Danial mengatakan, peredaran narkoba sedang melanda Indonesia. Narkoba merupakan sillent killer atau pembunuh senyap.
Hasil survei BNN RI bekerja sama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada 2019 di 34 provinsi, Jawa Barat peringkat teratas dalam penggunaan jarum suntik subuxone, jenis narkotika golongan tiga.
"Untuk menangani permasalahan narkoba, sebenarnya negara sudah mempunyai suatu strategi, yaitu strategi P4GN seperti tertuang dalam UU Nomor 35 Tahun 2009. P4GN adalah suatu strategi negara dalam upaya mencegah, melindungi dan menyelamatkan masyarakat dari bahaya penyalahgunaan narkoba," kata Kepala BNN Kota Bandung yang hadir sebagai pembicara.
Pasal 104 dan Pasal 108, ujar AKBP Deni Yus Danial, masyarakat mempunyai kesempatan luas untuk berperan dalam membantu Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).
Masyarakat juga mempunyai hak dan tanggung jawab dalam upaya P4GN. Di antaranya, masyarakat dapat mencari, memperoleh, dan memberikan informasi terkait dugaan telah terjadi tindak pidana narkotika kepada penegak hukum atau BNN, termasuk membantu rehabilitasi bagi para pencandu narkoba.
"Karena itu, P4GN hadir bukan saja menjadi tanggung jawab BNN, tetapi kita bersama. Terutama, seluruh para kepala daerah, mulai gubernur sampai ke paling bawah, kepala desa dan lurah wajib melaksanakan P4GN, seperti yang telah tertuang dalam Permendagri Nomor 12 Tahun 2019," ujar AKBP Deni Yus Danial.
Melalui kegiatan ini, tutur Kepala BNN Kota Bandung, para peserta diharapkan mendapatkan pemahaman dan pengetahun mengenai penting hadirnya P4GN di tengah-tengah masyarakat, guna mewujudkan KOTAN, menuju Kota Bandung dan Indonesia Bersinar.
Sementara itu, ketua pelaksana workshop yang juga Subkor P2M BNN Kota Bandung Saras Putri Utami mengatakan, tujuan kegiatan ini adalah membangun sinergi, kolaborasi dan kepedulian BNN dengan pemerintah daerah dan seluruh komponen masyarakat dalam rangka mewujudkan pelaksanaan kebijakan KOTAN.
"Harapannya, dengan pengetahuan yang didapatnya ini, mereka akan memiliki bekal guna menyusun rencana dan dapat berpartisipasi dalam pelaksanaan P4GN secara mandiri di lingkungan masyarakat, tingkat kelurahan, di mana mereka tinggal," kata Saras.
Editor : Agus Warsudi
kota bandung BNN Kota Bandung bahaya narkoba penyalahgunaan narkoba P4GN kampung bersinar KampunG Tangguh Bersinar
Artikel Terkait