Sementara itu, dalam situs bmkg.go.id, penulisan jumlah curah hujan dilakukan dalam satuan milimeter. Satu milimeter hujan berarti air hujan yang turun di wilayah seluas satu meter persegi akan memiliki ketinggian satu milimeter jika air hujan tidak meresap, mengalir, atau menguap.
Berdasarkan laman tersebut, tingginya curah hujan ini kemungkinan berlangsung di Garut pada November 2022, walaupun telah dimulai pada Oktober ini. Intensitas hujan yang tinggi setidaknya telah menimbulkan bencana longsor.
Baru-baru ini, longsor di Kabupaten Garut dilaporkan terjadi di wilayah Kampunh Rancaseel RT01 RW08, Desa Cigagade, Kecamatan Limbangan. Peristiwa longsor yang terjadi pada Minggu (23/10/2022) sekitar pukul 23.00 WIB malam di wilayah tersebut disebabkan oleh guyuran hujan deras.
Akibatnya, tebing yang berada di atas jalan lingkungan antara Kampung Rancaseel menuju Kampung Rincang ambrol dan menimbun badan jalan. Longsor yang menutup badan jalan ini berdampak pada lima kampung di Desa Cigagade, yaitu Kampung Rancaseel, Kampung Negla, Kampung Rancapaku, Kampung Rincang, dan Kampung Rancasaat.
"Jalan sudah dapat dilintasi kembali mulai hari ini, setelah masyarakat dibantu instansi terkait bergotong-royong membersihkan material longsor," tutur Satria Budi.
Editor : Agus Warsudi
Artikel Terkait