M Rahman Roestan melanjutkan, selama pandemi Covid-19, kita mendapatkan pembelajaran banyak hal, salah satu yang kita sadari adalah bahwa kita tidak dapat bergantung pada satu negara untuk memiliki vaksin dan obat-obatan untuk memerangi pandemi, karena yang kita butuhkan untuk memperkuat kemitraan kita.
“Kita perlu memperkuat kolaborasi dan mendorong inovasi dalam tim. Kita akan berbagi pengalaman bagaimana kita membangun kemandirian. Karena itulah ketahanan akan jauh lebih penting, terutama di antara negara-negara anggota OKI”, tutup Rahman.
Senior Executive Vice President (SEVP) Produksi, Juliman yang ditunjuk selaku leader dalam program magang ini menuturkan, objek kegiatan akan berfokus di fasilitas Research & Development dan Produksi.
Sedangkan, pelatihan yang diberikan terkait Quality Management System, Quality Control Management, Production Facility, Animal Facility, Development Vaccine from Research to Clinical Trials, dan Wet Lab.
Dalam kurun waktu dua minggu kedepan, peserta akan mendapatkan pembelajaran mengenai beberapa materi di antaranya penelitian Virologi, pengembangan virus, perkembangan biotechnology produk, serta pembuatan vaksin halal hingga pemanfaatan Internet of Things (IoT) untuk distribusi vaksin. Selain mendapatkan pelatihan di Bio Farma, para peserta program ini akan mengunjungi Laboratorium Sentral Universitas Padjadjaran di Jatinangor.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait