BANDUNG, iNews.id - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat segera berkoordinasi dengan kepolisian terkait beredar kabar jika pelaku penembakan di Kantor MUI Pusat pernah belajar di Bandung. Untuk memastikan kebenarannya, MUI mulai melakukan penelusuran.
Selain itu, MUI Jabar juga meminta kepada kepolisian untuk menangkap para pelaku yang terlibat serta ingin memecah belah bangsa menjelang Pemilu 2024.
Menurut Sekertaris MUI Jabar, Rafani Akhyar, meski belum pernah menerima teror, MUI Jabar akan memperketat penjagaan kantor guna menghindari kasus serupa.
"Tentunya kami merasa kaget dengan terjadi kasus itu. Peristiwa terjadi di saat sedang rapat pimpinan MUI. Sampai hari ini kami masih menunggu terkait perkembangan lanjutan," kata Rafani, Selasa (2/5/2023).
Dia mengatakan dari informasi yang diterima terdapat 2 staf MUI pusat terkena tembakan. Tapi informasi terakhir, pelaku meninggal di rumah sakit.
"Kami tidak tahu penyebab kematiannya. Begitu pula sudah banyak beredar jika pelaku pernah belajar di Bandung. Tentu ini pun perlu ditelusuri kebenarannya," kata
Sementara itu, MUI Jabar juga akan meminta kepada MUI di daerah untuk memperketat penjagaan guna mengantisipasi aksi kejahatan serupa.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait