BANDUNG, iNews.id - Bencana kekeringan akibat musim kemarau panjang dan El Nino, semakin parah melanda beberapa kecamatan di Kabupaten Bandung. Warga yang kesulitan mendapatkan air bersih, terpaksa memanfaatkan air selokan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.
Bahkan untuk medapatkan air bersih, warga terpaksa jalan kaki beberapa ratus meter. Mereka menuju selokan, sungai, dan danau yang masih dialiri air. Dengan ember, jeriken, dan galon, warga menampung air yang sebenarnya sangat tidak layak digunakan itu.
Saat ini, bencana kekeringan melanda 31 kecamatan di Kabupaten Bandung. Empat bulan terakhir, hujan tidak pernah turun. Akibatnya, sumber mata air yang biasa dimanfaatkan warga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, mengering.
Seperti di Desa Baros dan Lebakwangi, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung. Warga terpaksa menggunakan air selokan untuk mandi, mencuci, dan kakus.
Sementara untuk menfapatkan air minum mereka mengantre dari sumber air warga yang masih mengalir.
Jajat, warga Desa Baros mengatakan, sejak kemarau, warga terpaksa menggunakan air selokan dan sungai untuk memenuhi keperluan sehari-hari. "Ya untuk sehari-hari mah pakai air selokan," kata Jajat.
Editor : Agus Warsudi
bencana kekeringan daerah kekeringan dampak kekeringan darurat kekeringan kekeringan kekeringan ekstrem kekeringan panjang kemarau kemarau panjang kabupaten bandung
Artikel Terkait