BANDUNG, iNews.id - Pedagang pakain Pasar Andir,Kota Bandung, mengalami penurunan omzet hingga 90 persen. Anjloknya omzet penjualan ini diduga sebagai imbas menjamurnya live shopping di platform media sosial.
Banyak di antara pedagang kalah bersaing dengan penjualan online sehingga mereka memilih gulung tikar.
Menurut sejumlah pedagang, sudah mencoba untuk mengikuti live shopping namun tidak membuahkan hasil, bahkan merugi.
"Untuk dapat satu pembeli saja sehari susah banget. Omzet anjlok sampai 90 persen, makanya bagi para pedagang bingung," kata Nia Rohayatun, pedagang pakaian Pasar Andir, Kamis (21/9/2023).
Dia mengaku, biasanya dalam satu hari para pedagang dapat meraup omzet Rp2 juta hingga Rp2,5 juta. Namun saat ini, mereka hanya dapat meraup Rp100.000 per hari.
Hal ini dikarenakan munculnya fenomena berbelanja online dengan cara siaran langsung di salah satu platform media sosial. Selain itu para pedagang yang biasanya menjual pakaian dengan harga Rp100.000-110.000. Akan tetapi berbanding terbalik dengan harga yang dijual live shopping dengan kisaran Rp40.000-50.000.
Persaingan harga yang di anggap tidak wajar tersebut membuat para pedagang di Pasar Andir menjadi sepi pembeli, hingga banyak pedagang yang gulung tikar.
Para pedagang berharap, pemerintah dapat mengendalikan harga di pasar online agar tidak menjatuhkan harga di pasar lokal. Di samping itu, dampak dari persaingan harga yang tidak sehat ini membuat sepi pembeli hingga gulung tikar.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait