Longsor yang terjadi di Kampung Cimanggu Landeuh RT 2/11, Desa Cimanggu, Kecamatan Ngamprah, KBB, dari tanah tebing setinggi 5 meter dan lebar 4 meter yang menjebol dinding rumah warga. (Foto: Istimewa)

BANDUNG, iNews.id – Bencana alam yang menerjang Indonesia dalam kurun waktu enam bulan terakhir telah menyebabkan puluhan warga meninggal dunia, ratusan luka-luka, serta kerusakan bangunan. Kejadian bencana alam tersebut mayoritas akibat pergerakan tanah dan gempa bumi.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Hendra Gunawan mengatakan, dalam enam bulan terakhir telah terjadi 10 kejadian gempa bumi merusak dengan total korban jiwa sebanyak 27 orang dan 479 orang mengalami luka-luka, serta sekitar 4.717 bangunan mengalami kerusakan ringan hingga berat.

Selain itu, gerakan tanah juga menjadi bencana geologi yang paling sering terjadi di Indonesia, khususnya di musim penghujan. Pada bulan Januari hingga Juni 2022 telah terjadi 318 kejadian gerakan tanah dengan korban jiwa sebanyak 35 orang, 459 orang pengungsi, dan 903 bangunan rusak.

“Untuk kejadian gempa bumi merusak yaitu di Tobelo, Pandeglang, Kepulauan Talaud, Pasaman Barat, Sukabumi, Seram Barat, Kendari, Halmahera Utara, Maluku Barat Daya, dan Mamuju,” jelas dia pada Publikasi Kebencanaan Badan Geologi via daring, Kamis (4/8/2022).  


Editor : Asep Supiandi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network