Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat memimpin Apel Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Hidrometeorologi Tahun 2020-2021 di Jalan Diponegoro Kota Bandung, Rabu (4/11/2020). (Foto: Humas Polda Jabar)

"Saya sudah perintahkan BPBD Jabar melakukan simulasi penyelamatan tsunami, harus segera dilakukan di selatan jabar. Masyarakat harus paham, harus tahu early warning system kalau (tsunami) terjadi, kemana larinya sudah tahu," katanya.

Kepala Pelaksana BPBD Jabar, Dani Ramdan menjelaskan, berdasarkan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), fenomena La Nina bakal terjadi antara akhir 2020 hingga awal 2021 mendatang.

"Dengan adanya La Nina, intensitas hujan bakal lebih lebat dibandingkan tahun lalu. Daerah-daerah yang memiliki kerawanan pergerakan tanah maupun banjir mendapat atensi berlebih, mulai dari mitigasi maupun kesiapan logistiknya," ujar Dani di Bandung, Selasa (13/10/2020).

Menurut Dani, BMKG memprakirakan bahwa Indonesia pada umumnya bakal terkena dampak fenomena La Nina. Adapun musim hujan diprediksi mulai masuk di sebagian wilayah Indonesia pada Oktober-November ini dan puncaknya Januari-Februari kemudian mulai turun di Maret-April 2021.

"Nah La Nina ini fenomenanya adalah intensitas hujannya tinggi. Jadi nanti akhir tahun sampai Januari, Februari, akan sangat lebat hujan. Biasanya kalau di kita hujan lebat itu berimplikasi pada longsor dan banjir atau bencana hidrometeorologi," jelasnya.


Editor : Agus Warsudi

Sebelumnya
Halaman :
1 2 3 4

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network