Petugas mengevakuasi korban kecelakaan bus PO Sri Padma Kencana di Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. (Foto: Antara)

Senior Investigator KNKT Ahmad Wildan mengatakan, ketika kanfas rem dengan tromol bekerja maksimal, permukaan gesek di antara kedua komponen tersebut akan mendekati nol. Akibatnya, breakfeeding atau kanpas permukaan licin seperti kaca. 

Sopir, kata Wildan, diduga menggunakan gigi tinggi di turunan. Kemudian kanfas overheat. Saat itulah, sopir merasakan rem blong. Ketika rem tak berfungsi, pengemudi mengocok rem sehingga tekanan angin habis. 

"Kopling dan pedal mencapai 6 bar. Artinya sudah tidak bisa diinjak lagi. Pengemudi panik memindahkan gigi tanpa menginjak kopling. Hal itu menyebabkan laju bus lebih tinggi," kata Wildan.


Editor : Agus Warsudi

Sebelumnya
Halaman :
1 2 3

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network