BANDUNG, iNews.id - Jembatan Citarum di Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung yang rusak dan nyaris ambruk akibat bentangan jalan retak dan penahan besi rusak, belum juga diperbaiki secara permanen. Akibatnya, jembatan utama ini tidak bisa digunakan pemudik saat arus mudik lebaran 2022.
Untuk kebutuhan arus mudik, Dinas Bina Marga dan Penata Ruang (BMPR) Jawa Barat hanya mendirikan jembatan sementara atau bailey untuk menampung arus lalu lintas kendaraan di kawasan itu.
Sementara, menjelang hari raya Idul Fitri 1443 Hijriah, kemacetan panjang dan kesemrawutan lalu lintas di Jalan Raya Baleendah-Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, semakin parah. Banyak masyarakat yang berbelanja untuk persiapan hari raya nanti.
Kesemrawutan lalu lintas ini diperburuk oleh tidak beroperasinya jembatan Citarum yang menghubungkan Kecamatan Dayeuhkolot dan Baleendah. Padahal, jembatan itu merupakan jalan utama penghubung antara kecamatan.
Kondisi ini telah terjadi selama tiga bulan kemacetan. Untuk memberikan akses transportasi bagi masyarakat, Dinas BMPR Jabar hanya mampu membangun jembatan darurat atau bailey.
Kepala Dinas BMPR Provinsi Jabar Bambang Tirtoyuliono mengatakan, perbaikan Jembatan Citarum Dayeuhkolot akan dilaksanakan pada 2023. "Agar masyarakat memiliki akses transportasi sementara, terpaksa kami membangun jembatan bailey. Saya berharap rabu besok jembatan bisa digunakan dengan pembatasan kendaraan," kata Kepala Dinas BMPR Jabar.
Bambang Tirtoyuliono menyatakan, Jembatan Citarum Dayeukolot rusak selain lama tidak dirawat namun juga karena sering terendam banjir saat musim hujan tiba.
"Jika jembatan ambruk saat digunakan maka akan banyak kendaraan dan pejalan kaki yang jadi korban, masuk sungai. Sehingga pengawasan jembatan dengan menggunakan jembatan darurat harus maksimal," ujar Bambang.
Editor : Agus Warsudi
citarum citarum harum citarum meluap sungai citarum sungai citarum meluap jembatan rusak kabupaten bandung
Artikel Terkait