GARUT, iNews.id - Lebih dari 11.000 anak usia 2 bulan-15 tahun menjadi target vaksinasi difteri di Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut. Pelaksanaan imunisasi atau outbreak response immunization (ORI) itu langkah Pemkab Garut dalam menangani wabah difteri.
Kepala Bidang (Kabid) P2P Dinas Kesehatan Garut Asep Surahman mengatakan, selain melakukan vaksinasi, Dinkes Garut juga melakukan sejumlah bentuk pencegahan.
Salah satunya membatasi mobilitas di wilayah episentrum KLB, yakni, Desa Sukahurip, Kecamatan Pangatikan. Dalam pembatasan itu dilakukan pula tracing kepada warga yang melakukan kontak erat dengan pasien difteri.
"Jadi hari ini putaran pertama kita melakukan imunisasi massal di wilayah KLB difteri dengan sasaran kurang lebih 11.700-an," kata Kabid P2P Dinkes Garut, Senin (27/2/2023).
Asep Surahman menyatakan, di Kecamatan Pangatikan, Dinkes Garut akan melakukan vaksinasi sebanyak tiga putaran. Sementara di kecamatan lain, vaksinasi akan dilakukan secara rutin melalui posyandu dan puskesmas.
"Kami jugamelaksanakan surveilans aktif terutama puskesmas dan fasilitas kesehatan swasta, untuk melakukan skrining, karena jangan-jangan difteri ini sudah menyebar di luar kecamatan Pangatikan," ujar Asep Surahman.
Terkait pasien yang meninggal akibat difteri, dia menyebut hingga saat ini jumlahnya telah mencapai delapan orang. Jumlah pasien meninggal ini bertambah satu orang, dari sebelumnya sebanyak tujuh orang. "Update terbaru delapan orang meninggal dunia," tutur dia.
Sementara itu, pasien yang menjalani perawatan di RSUD dr Slamet Garut tercatat sembilan orang. Dari kesembilan orang ini, sebanyak enam orang dinyatakan positif difteri dan tiga orang lainnya suspek.
Editor : Agus Warsudi
garut kabupaten garut antisipasi difteri bakteri difteri balita terinfeksi difteri difteri difteri di garut imunisasi difteri klb difteri korban difteri
Artikel Terkait