Anggota tim SAR gabungan membawa alat Ground Penetrating Radar (GPR) untuk melakukan pencarian korban tanah longsor di Kampung Sinar Harapan, Desa Harkat Jaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (11/1/2020). (Foto: Antara)

BOGOR, iNews.id – Pencarian tiga korban longsor dan banjir bandang di Desa Harkat Jaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Baogor, Jawa Barat terus dilakukan. Hingga memasuki hari ke-11 ini, masih ada tiga korban yang belum ditemukan pascabencana banjir bandang dan longsor menerjang kawasan tersebut, Selasa (31/12/20019) lalu.

Ketiga korban yakni, Amri (60), Saroh (25) dan Cicih (5). Tim search and rescue (SAR) gabungan telah berhari-hari melakukan upaya keras tak kenal lelah, namun hasil tetap nihil.

Kepala Basarnas Bandung Deden Ridwansyah mengemukakan, hingga kini, hasil pencarian tiga korban longsor masih nihil. Karena itu, tim SAR menambah waktu pencarian korban akan ditambah tiga hari.

“Setelah tiga hari tidak juga ditemukan (3 korban longsor), kita akan laporkan ke pimpinan untuk selanjutnya kita tutup proses pencarian korban. Selanjutnya kita lakukan pemantauan,” katanya, Minggu (12/1/2020).

BACA JUGA:

Bupati Bogor Berikan Trauma Healing ke Warga Korban Banjir Bandang di Sukajaya

Terkendala Medan Berat, 3 Korban Longsor di Sukajaya Bogor Belum Ditemukan

Kali ini, Badan SAR Nasional (Basarnas) menggunakan alat teknologi tinggi, yakni Ground Penetrating Radar (GPR) untuk mencari dan menemukan ketiga korban yang tertimbun longsor itu.

Sebelumnya, tim SAR gabungan menggunakan alat penyemprot air untuk melunakkan lumpur di titik-titik dicuriga lokasi korban tertimbun. Namun upaya ini tak membuahkan hasil.

Kemudian petugas mengerahkan anjing pelacak dari Dit Polisi Satwa Mabes Polri dan Unit Polisi Satwa Dit Sabhara Polda Jabar. Dua anjing pelacak itu pun belum berhasil menemukan korban.

Kasubdit Pengerahan dan Pengendalian Operasi Basarnas, Agus Haryono mengatakan, GPR ini kinerjanya seperti sistem tsunami. Kerjanya bisa mendeketsi objek-objek atau benda tanah atau longsoran.

“Jadi nanti muncul image di layar monitor. Tapi harus kita analisa, karena alat ini memang tidak langsung berupa visualisasi objek tersebut apakah itu manusia apakah batang, kayu. Kita analisas dimensinya, setelah itu kita gali dan kita buktikan,” katanya.

Keuntungan alat GPR itu, kata dia, membantu petugas SAR dalam area pencarian korban bencana. Alat itu bisa mendeteksi sampai kedalaman tiga meter. “Di satu titik kita temukan objek mencurigai, kita analisa. Tadi untuk pencarian hari ini, setelah kita analisa ada objek-objek yang terdeteksi. Besok kalau cuaca cerah kita lakukan penggalian,” ujarnya.


Editor : Kastolani Marzuki

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network