BANDUNG, iNews.id - Kodam III/Siliwangi menerjukan 2.900 prajurit TNI untuk membantu pengamanan Pilkada Serentak 2020 di kota dan kabupaten di Jabar dan Banten. Sebelum diterjunkan, ribuan prajurit TNI akan menjalani tes swab untuk meastikan mereka bebas dari Covid-19.
Kapendam III/Siliwangi Kolonel FX Sri Wellyanto mengatakan, pengamanan yang dilakukan TNI bersifat membantu Polri, dalam hal ini Polda Jabar dan Polda Banten. Prajurit akan melakukan pengamanan di seputaran TPS.
"Sebelum pengamanan, akan dilakukan tes swab terlebih dahulu terhadap 2.900 prajurit tersebut," kata Kapendam III Siliwangi saat dihubungi, Kamis (3/12/2020).
Prajurit TNI yang diterjunkan untuk mengamankan Pilkada Serentak 2020, ujar Kapendam, ditempatkan di ring dua dan tiga. "Sekitaran TPS, (prajurit) tidak menempel. Kalau pengalaman kemarin (Pemilu 2019) kantor KPU dan Bawaslu (dijaga). Karena nanti tidak menutup kemungkinan bisa salah satu calon tidak menerima (hasil pilkada)," ujarnya.
Kapendam Siliwangi menuturkan, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto pun sudah meminta prajurit untuk netral. Sanksi tegas, kata dia, akan diberikan kepada prajurit TNI yang terbukti melakukan politik praktis.
"Sudah pasti (netral) Pangdam bilang 100 persen (prajurit harus) netral. Kalau ada yang terbukti pasti akan ada sanksi sesuai aturan," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto menyatakan, akan memberikan sanksi tegas kepada prajurit TNI yang melanggar netralitas di Pilkada 2020 di Jawa Barat.
Warning itu disampaikan Pangdam saat silaturahmi ke KPU Karawang, Jalan By Pass Pangkal Perjuangan Kelurahan Tanjungmekar, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Senin (30/11/2020).
”Prajurit Kodam III/Siliwangi dipastikan memegang teguh netralitas TNI, dalam arti tidak akan memberikan dukungan kepada salah satu pasangan calon bupati/wakil bupati peserta pilkada. Saya akan memberikan sanksi tegas kepada prajurit yang melanggar netralitas ini,” kata Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto.
Selain Pangdam Siliwangi, silutarhmi dengan KPU Karawang dan pasangan calon bupati dan calon wakil peserta Pilkada Karawang 2020 itu dihadiri Kapolda Jabar Irjen Pol Ahmad Dofiri.
Dalam beberapa hari ke depan, tepatnya pada 9 Desember 2020, ujar Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto, Kabupaten Karawang akan menggelar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.
Keberhasilan pemerintah dalam menyelenggarakan Pilkada 2020 yang dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan jajaran, ujar Pangdam, perlu dukungan semua pihak, termasuk dari pasangan calon dalam bentuk memberikan pemahaman politik kepada para pendukungnya.
"Ada tiga faktor yang mempengaruhi tingkat kerawanan pilkada, yaitu profesionalisme KPU dalam menyelenggarakan pilkada, profesionalitas Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan peserta," ujar Mayjen TNI Nugroho.
Pangdam mengajak para pasangan calon peserta Pilkada Karawang 2020 untuk memberikan pendidikan politik kepada para pendukung agar bersama-sama menciptakan Kabupaten Karawang kondusif sehingga pelaksanaan pesta demokrasi berlangsung dengan aman, damai, sukses tanpa ekses, dan menghasilkan pemimpin berkualitas.
Sementara itu, Kapolda Jabar Irjen Pol Ahmad Dofiri mengatakan, semua pihak harus berpartisipasi mengantisipasi penyebaran Covid-19 pada tahapan pencoblosan Pilkada 2020 agar jumlah pasien tidak bertambah dan klaster baru tak muncul.
"Saya berharap kepada pasangan calon bupati dan wakil bupati Karawang dapat membantu menyosilisasikan bahaya penyebaran Covid-19 saat pelaksanaan pilkada," kata Kapolda Jabar.
Dalam kesempatan itu, Irjen Pol Ahmad Dofiri kembali memastikan aparat TNi dan Polri berkomitmen untuk menjaga netralitas dan mengamankan pelaksanaan Pilkada 2020 agar aman dan kondusif. agus warsudi
Editor : Agus Warsudi
pilkada 2020 pilkada serentak 2020 jawa barat banten pangdam iii siliwangi kodam iii siliwangi tes swab tes swab massal
Artikel Terkait