Salah satu petambak lahan garam di Cirebon saat panen garam. (Foto: iNews.id/Abdulrohman)

Dijelaskan Ismail, kondisi lahan garam yang terendam air pasang ini sudah tiga tahun. Namun yang terparah di kemarau tahun 2020 ini, dengan lahan garam 7.500 meter persegi, dia bersama petambak garam lainnya tidak bisa produksi sama sekali. 

"Jika dibandingkan tahun 2019 kemarin ya sangat jauh hasil produksi garamnya. Tahun-tahun sebelumnya saya masih bisa menghasilkan 85 ton garam dalam satu musim," ujar dia. 

Untuk harga garam di tambak sendiri, dia tak memungkiri memang lumayan tinggi. Perkilogramnya bisa mencapai Rp1.000-1.300 tergantung kualitas garam. Hanya saja, tingginya harga itu dikarenakan tidak ada garam di tambak. 

"Ya percuma juga harga tinggi, kami tidak bisa produksi kok. Kalau semua bisa produknya bisa saja harga garam seperti dulu-dulu. Saat panen raya malah anjlok di angka Rp100 per kilogramnya, "katanya.


Editor : Asep Supiandi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network