Sri menuturkan, dalam satu tahun ini banjir rob sudah terjadi sebanyak lima kali. Letak geografis yang berada di dataran rendah menjadi salah satu penyebab air masuk dan menggenangi sekolah tempatnya mengajar.
Selain menggangu kenyamanan dalam kegiatan belajar mengajar, banjir juga memungkinkan merusak sarana dan prasarana sekolah, seperti meja, kursi, lemari, hingga peralatan elektronik.
"Meja dan kursi yang terbuat dari kayu menjadi rusak, serta ada lemari yang terbuat dari besi juga keropos, tembok juga pada rapuh karena sering terkena air. Apalagi air di sini kan asin," tutur dia.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait