BANDUNG, iNews.id - Pemprov Jawa Barat mengalokasikan anggaran biaya tak terduga (BTT) sebesar Rp500 miliar untuk mengatasi dampak bencana alam seiring masuknya musim penghujan tahun ini. Pengalokasian BTT Rp500 miliar itu sesuai instruksi dalam permendagri Nomor 20 tahun 2020.
Wakil Ketua DPRD Jabar Ineu Purwadewi Sundari mengatakan, DPRD Jabar menyambut baik langkah Pemprov Jabar tersebut. "Kami menyambut baik Pemprov Jabar yang akan menganggarkan Rp500 miliar dari Biaya Tak Terduga atau BTT untuk antisipasi bencana menghadapi musim hujan," kata Wakil Ketua DPRD Jabar, Selasa (9/11/2021).
"Jadi memang dengan ada Permendagri (No 20 Tahun 2020) yang menyatakan bahwa BTT jadi perhitungan belanja yang harus dianggarkan. Selain untuk Covid-19 tapi juga termasuk bencana alam," ujar politisi perempuan dari Fraksi PDIP ini.
Ineu Purwadewi Sundari menuturkan, DPRD Jabar meminta masyarakat dan pemerintah daerah siap siaga atau waspada dalam menghadapi potensi bencana alam menyusul hujan yang terus mengguyur wilayah Jabar.
"Lebih kepada imbauan untuk siap siaga atau waspada menghadapi bencana alam, baik untuk masyarakat atau pemerintah. Saya harap masyarakat bisa waspada begitu pun pemda," tutur Ineu.
Kewaspadaan terhadap bencana alam, kata Ineu, harus disiapkan mengingat bencana alam akibat musim penghujan, seperti banjir dan tanah longsor telah terjadi di sejumlah wilayah di Jabar.
"Saat ini, intensitas hujan hampir setiap hari seperti di wilayah Bandung. Sehingga, bagi warga atau masyarakat yang tinggal di daerah rawan harus berhati-hati dan waspada agar terhindar dari marabahaya bencana alam," ucapnya.
Imbauan serupa disampaikan Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum. Uu pun meminta masyarakat waspada dan siaga bencana alam dalam menghadapi musim hujan. Intensitas hujan yang tinggi yang belakangan terjadi di Jabar menyebabkan sejumlah daerah di Jabar rawan bencana hidrometeorologi.
"Saya berharap kepada masyarakat untuk waspada menjelang musim hujan sekarang. Memang musim hujan sekarang ini besar, kita juga bisa rasakan dan lama," kata Wagub Jabar.
Uu menyatakan, Pemprov Jabar pun sudah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi, salah satunya mengajak organisasi kemasyarakatan (ormas) untuk turut serta menjadi relawan kebencanaan.
"Terutama tentang Relawan Bencana Tagana ataupun relawan bencana dari ormas seperti di Muhammadiyah, di NU juga ada. Sehingga, di saat ada bencana terjadi, tidak hanya menunggu pemerintah," ujar Uu.
Editor : Agus Warsudi
pemprov jabar dprd jabar bencana alam bencana hidrometeorologi musim hujan waspada musim hujan btt
Artikel Terkait