Kedua, ujar dia, terkait proses, yakni AP II harus memiliki standar operasional prosedur (SOP) dan peta peran dari setiap pemangku kepentingan.
"Aspek ketiga terkait dengan fasilitas. Harus ada sarana, prasarana mendukung keselamatan dan keamanan dalam penerapan GeNose C19 pada 1 April di Bandara Husein Sastranegara dan Sultan Mahmud Badaruddin II,” ujarnya.
Awaluddin menuturkan, AP II bersama Kantor Kesehatan Pelabuhan Kementerian Kesehatan (KKP Kemenkes) akan memastikan hasil tes dari GeNose C19 dapat terintegrasi dengan aplikasi eHAC.
“eHAC yang dimiliki oleh Kementerian Kesehatan saat ini digunakan sebagai pengawasan pelaku perjalanan baik di rute domestik dan internasional. Sehingga AP II dan KKP Kemenkes akan memastikan hasil dari GeNose C19 ini juga bisa diinput secara digital ke aplikasi eHAC, seperti hasil rapid test dan PCR test,” tutur Awaluddin.
Di bandara-bandara AP II nantinya calon penumpang pesawat agar melakukan pre-order melalui aplikasi Travelation jika ingin menggunakan GeNose C19, seperti halnya rapid test antigen dan PCR test.
Editor : Agus Warsudi
bandara husein sastranegara bandara husein sastranegara bandung bandara husein GeNose genose c19 GeNose Test angkasa pura ii pt angkasa pura ii kota bandung
Artikel Terkait