SUKABUMI, iNews.id - Ratusan sopir angkutan kota (angkot) di Kota Sukabumi kembali mogok beroperasi, Selasa (15/3/2022). Akibatnya banyak penumpang telantar larena tidak ada angkot yang membawa mereka ke tempat tujuan.
Aksi kali ini tidak hanya dilakukan oleh sopir angkot 08 warna hijau jurusan Pasar Pelita-Cisaat tapi juga didominasi angkot 01 jurusan Pasar Pelita-Sukaraja. Massa berkumpul mulai pukul 11.00 WIB dengan mendatangi Balai Kota Sukabumi. Namun aksi tersebut tidak mendapatkan tanggapan hingga beralih ke kantor Dishub Kota Sukabumi.
Ada dua tuntutan yang diminta sopir, pertama menolak reaktivasi jalur dan ingin tetap menggunakan jalur yang seperti biasa mereka lalui sebelumnya. Lalu tuntutan kedua permintaan tanggung jawab adanya perusakan angkot yang diduga dilakukan oleh oknum anggota Dishub.
Sebagian sopir akhirnya diterima Dishub dan melakukan audensi hingga pukul 13.45 WIB. Akhirnya terjadi kesepakatan di antara mereka sehingga akhirnya massa berangsur-angsur membubarkan diri.
Perwakilan sopir dan pengusaha angkot 01 dan 08, Hildan Sidiq bersyukur bahwa Dishub mendengar aspirasi yang intinya menangguhkan reaktivasi trayek Peraturan Wali Kota (Perwal) tahun 2003 tentang jalur yang harus dilalui oleh angkot 01 dan 08.
"Sebenarnya rute itu dari dulu sudah ada, cuma karena terkendala oleh pasar dan pedagang kaki lima, akhirnya mereka berputar arah dan tidak menempuh jalur yang sudah dibuat peraturannya. Nah sekarang dengan di reaktivasi trayek yang sesuai Perwal itu, mereka keberatan," ujar Hildan kepada MNC Portal Indonesia.
Alasannya, lanjut Hildan, pedagang kaki lima dan pasar-pasar yang tadinya menggunakan badan jalan yang harus dilalui pengemudi, belum sepenuhnya beres dan masih menyisakan persoalan. Sebab jika harus dilalui oleh angkot akan menambah kemacetan yang berakibat waktu mencari penumpang habis oleh kemacetan.
Selain itu, juga konsumsi bahan bakar akan mempengaruhi jika terjadi kemacetan yang akhirnya mengurangi penghasilan para sopir angkot. Untuk itu para pengemudi keberatan menjalankan reaktivasi trayek dan meminta penangguhan. Mereka bersedia melaksanakan reaktivasi jika jalurnya sudah clear dan bisa dilalui oleh para sopir.
Di lain pihak, Kepala Dishub Kota Sukabumi, Abdul Rachman mengatakan, pihaknya mengerti keberatan para sopir angkot tersebut dan menangguhkan reaktivasi trayek.
"Namun persyaratan mereka (pengemudi) tetap harus masuk terlebih dahulu ke Pasar Pelita dan diperbolehkan untuk memutar kembali ke jalur lama," ujarnya.
Dia juga akan meminta kepada instansi terkait untuk membersihkan jalur angkot dari pedagang kaki lima dan juga meminta memperbaiki infrastruktur jalan. Juga meminta sopir untuk tidak berputar sembarangan hingga menimbulkan kemacetan lalu lintas.
Terkait arogansi petugas Dishub di lapangan, Abdul Rachman mengaku bersedia untuk mengganti kerusakan angkot. Namun dirinya menolak bahwa kejadiannya berkaitan dengan aksi unjuk rasa hari ini. Dia mengatakan kejadiannya seminggu yang lalu dan hari ini sudah selesai.
"Jadi mulai hari dan jam ini sudah tidak ada lagi angkot yang mogok. Besok kita bersama instansi terkait dibantu aparat TNI/Polri akan memantau pelaksanaan kesepakatan ini, dan diharapkan semuanya normal kembali," ucap Abdul Rachman.
Sementara itu, pantauan di lapangan, Polres Sukabumi Kota mengerahkan truk Dalmas untuk mengangkut penumpang yang terlantar, selain dibantu dengan bus dari Dishub.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait