Aris warga Purwakarta (kiri) ayah korban mengaku menerima kematian anaknya sebagai musibah. (Foto Sindonews/Asep Supiandi).

Secara teknis, pihak perusahaan sudah menganalisa jika gapura yang roboh bukan bagian dari pengerjaan proyek jalan lingkungan BJI. Hanya saja, letaknya tepat di area pengerjaan proyek. Pihak perusahaan sendiri merasa dirugikan atas musibah ini.

"Jelas kami dirugikan. Kami tengah memperbaiki saluran drainase di pinggir gapura tersebut. Saat dikonfirmasi, pekerja kami juga tidak ada yang melakukan kontak pengerjaan langsung dengan gapura tersebut. Secara tiba-tiba, gapura tersebut roboh dan menimpa seorang anak," katanya.

Di bagian lain, Kepala Bidang Pertamanan dan Penerangan Jalan Umum (PJU) pada Dinas Tata Ruang dan Permukiman (Distarkim) Kabupaten Purwakarta, Kosasih, mengatakan, gapura di depan BJI dibangun secara hibah swakelola. Namun, untuk tahun pengerjaannya, dia masih menelusuri hingga saat ini.

"Kalau tidak salah itu hibah ke kelurahan dan dikerjakan secara swakelola. Hanya saja, untuk tahun pengerjaannya kami belum tahu pasti. Masih dalam proses penelusuran tim dinas," kata Kosasih.


Editor : Faieq Hidayat

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network